Sabtu, 09 Juli 2011

First Review: Samsung Galaxy Tab 10.1

Diposting oleh sutrisno di 12.09
Busyet, 1200 unit terjual dalam sehari! Itulah prestasi yang ditorehkan Samsung saat Sabtu (2 Juli 2011) kemarin merilis Galaxy Tab 10.1 di Pacific Place, Jakarta.

Yang lebih mencengangkan, ada orang yang rela tidur di Pacific Place malam sebelumnya agar bisa menjadi pemilik pertama tablet terbaru Samsung tersebut.

Beruntung, kami tidak perlu berkorban seperti itu untuk mencicipi Samsung Galaxy Tab 10.1 (setelah ini akan kami sebut SGT 10.1). Kemarin, kiriman demo produk SGT 10.1 telah tiba di kantor InfoKomputer.

Kami masih menelisik lebih dalam kemampuan produk ini, namun ada beberapa hal yang sudah bisa kami bagi di sini.


Aih, Tipisnya!

Samsung betul-betul sigap menggarap desain GT 10.1 ini. Pasalnya, Samsung GT 10.1 sebenarnya sudah dipamerkan pada Mobile World Congress sejak bulan Februari lalu. Namun ketika iPad 2 muncul sebulan kemudian dengan desain supertipis, Samsung langsung merancang ulang GT 10.1 ini agar bisa menyaingi desain iPad 2 tersebut.

Hasilnya langsung cespleng. Jika dijejerkan, GT 10.1 mampu bersaing dengan iPad dalam soal ketipisan. Bahkan spesifikasi resminya menunjukkan GT 10.1 lebih tipis 0.2mm dibanding iPad 2, apalagi dari pesaingnya di segmen tablet Android, seperti Acer Iconia dan Asus Transformer.

Kesan lain saat menjajal GT 10.1 adalah desainnya yang terasa lebar. Hal ini disebabkan layar berukuran 10,1 inci tersebut memiliki aspect ratio 16:9 alias widescreen. Bobot perangkat ini sendiri sekitar 565 gram, atau lebih ringan dibanding iPad 2. Bobot itu membuat GT 10.1 terasa nyaman dipegang, termasuk saat kami membacanya sambil tiduran. Lebarnya perangkat ini sepertinya juga memengaruhi karena distribusi berat terasa lebih menyebar di SGT 10.1 ini.

Miskin Konektor

Setelah menyelusuri seluruh bagian tubuhnya, kami tertegun melihat sedikitnya konektor yang ada di SGT 10.1 ini.

Hanya ada dua konektor tersedia: satu untuk docking, satu untuk audio-out. Tidak ada slot memori untuk menambah kapasitas penyimpanan atau port USB seperti yang disediakan Asus Transformer. Bahkan tidak ada konektor HDMI yang sebenarnya merupakan fasilitas standar prosesor Nvidia Tegra 2 yang digunakan tablet ini. Absennya semua konektor tersebut terbilang sangat mengecewakan karena mengurangi kemampuan tablet ini.

Di situsnya, Samsung menyediakan keyboard berbasis Bluetooth sebagai fasilitas pelengkap SGT 10.1 ini. Namun dari pengamatan kami, tidak jelas apakah ada slot memori atau USB di keyboard tersebut. Jika memang tidak ada, minimnya fleksibilitas ini akan menjadi kekurangan terbesar SGT 10.1.

Cukup Ramah Video

Salah satu hobi kami adalah menonton video, sehingga hal pertama sangat menguji tablet seperti SGT 10.1 adalah kemampuan memutar videonya.

Percobaan kami menunjukkan tablet ini tidak menemui masalah saat memutar video berformat AVI dan H.264 dengan resolusi Full-HD. Khusus untuk H.264, ada catatan tersendiri. Yang bisa diputar adalah video yang diformat dengan profil Baseline, sementara profil Main tidak bisa. Namun, hal ini terbilang wajar karena semua tablet berbasis Tegra 2 memang tidak bisa memutar video H.264 dengan profil Main.

Sedangkan untuk format populer seperti MKV, tablet ini agak kesulitan. Video bisa diputar, namun antara video dan suara terlihat tidak sinkron.

Software dan Antarmuka

Tablet SGT 10.1 ini sudah menggunakan Android versi 3.1—versi teranyar yang disebut-sebut akan mengatasi berbagai masalah di versi 3.0.

Dari sisi antarmuka, layar utama tablet ini dipenuhi dengan widget berukuran besar, yang sedikit banyak mengingatkan kami dengan Windows Phone. Ukuran widget ini sendiri bisa diatur besarnya, yang merupakan salah satu perubahan yang Google lakukan di Android 3.1 ini.

Perbaikan lain yang dijanjikan Google di Android 3.1 ini adalah di sisi responsitivitas dan kami cukup merasakan hal tersebut. Layar dan menu SGT 10.1 terasa mulus mengalir, begitu pula saat menjalankan sebuah aplikasi.

Kami masih menemui beberapa hambatan—seperti tampilan yang sesaat seperti membeku—namun secara keseluruhan SGT 10.1 memberikan pengalaman yang memuaskan.

Kesimpulan Awal

Saat ini kami masih mengorek lebih dalam SGT 10.1, termasuk melakukan benchmark dan menghitung berapa lama perangkat ini bertahan dalam mode baterai.

Namun secara umum, kesan pertama kami saat mencoba SGT 10.1 cukup positif, utamanya dalam hal penggunaan yang nyaman (berkat desain tipis dan ringannya) serta Android 3.1 yang terasa jauh lebih stabil dibanding versi sebelumnya. Akan tetapi, kami agak kecewa dengan jumlah konektornya yang minim, yang mengurangi kemampuan tablet ini secara keseluruhan.

Jika Anda ingin mengetahui kinerja SGT 10.1 lebih dalam, simak di InfoKomputer edisi Agustus 2011. Di edisi tersebut, kami juga akan menguji tiga tablet lain, yaitu BlackBerry PlayBook, HTC Flyer, serta Motorola Xoom.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...