MAKASSAR: Seribu lebih umat Islam memadati Masjid Al Markaz Al Islamy Jend Muh Jusuf pada tarawih pertama bulan suci Ramadhan 1433 Hijriah.
"Masjid sudah dipadati jamaah sejak shalat Isya' dan rata-rata menunggu hingga pelaksanaan Tarawih," kata salah seorang panitia dan pengurus Masjid Al Markaz Irawati di Makassar, Jumat malam.
Sementara itu, jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid, terpaksa menggunakan pelataran dan halaman Masjid Al Markaz.
Kepadatan jamaah yang beribadah di masjid tersebut dimanfaatkan para pedagang kaki lima untuk menjajakan aneka minuman dan jajanan, termasuk pakaian muslim.
"Ini sudah menjadi tradisi setiap bulan suci Ramadhan, ada yang memanfaatkan untuk berjualan di sekitar halaman masjid," kata Irawati.
Hanya saja, pada saat beribadah semua jamaah fokus beribadah, sehingga penjual tidak ramai menjaga barang dagangannya.
Namun pada saat shalat sudah berakhir, rata-rata jamaah singgah melihat-lihat barang dagangan yang dijajakan pedagang.
Menurut salah seorang jamaah Masjid Al Markaz, Makassar Sitti Rukiah mendatangi masjid termegah di Kawasan Timur Indonesia ini, membawa kesyukuran tersendiri.
"Yang jelas, ibadah merupakan tujuan utama, setelah shalat tarawih usai, barulah bisa cuci mata melihat-lihat barang yang dijajajakan," kata Rukiah.
Selain Masjid Al Markaz yang dipadati jamaah, Masjid Raya, Makassar yang merupakan hibah almarhum H. Kalla (ayah HM Jusuf Kalla) juga dipadati jamaah.
"Masjid sudah dipadati jamaah sejak shalat Isya' dan rata-rata menunggu hingga pelaksanaan Tarawih," kata salah seorang panitia dan pengurus Masjid Al Markaz Irawati di Makassar, Jumat malam.
Sementara itu, jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid, terpaksa menggunakan pelataran dan halaman Masjid Al Markaz.
Kepadatan jamaah yang beribadah di masjid tersebut dimanfaatkan para pedagang kaki lima untuk menjajakan aneka minuman dan jajanan, termasuk pakaian muslim.
"Ini sudah menjadi tradisi setiap bulan suci Ramadhan, ada yang memanfaatkan untuk berjualan di sekitar halaman masjid," kata Irawati.
Hanya saja, pada saat beribadah semua jamaah fokus beribadah, sehingga penjual tidak ramai menjaga barang dagangannya.
Namun pada saat shalat sudah berakhir, rata-rata jamaah singgah melihat-lihat barang dagangan yang dijajakan pedagang.
Menurut salah seorang jamaah Masjid Al Markaz, Makassar Sitti Rukiah mendatangi masjid termegah di Kawasan Timur Indonesia ini, membawa kesyukuran tersendiri.
"Yang jelas, ibadah merupakan tujuan utama, setelah shalat tarawih usai, barulah bisa cuci mata melihat-lihat barang yang dijajajakan," kata Rukiah.
Selain Masjid Al Markaz yang dipadati jamaah, Masjid Raya, Makassar yang merupakan hibah almarhum H. Kalla (ayah HM Jusuf Kalla) juga dipadati jamaah.
0 komentar:
Posting Komentar